twitter



Akhirnya kesampaian juga untuk nulis tentang black ovum ini ,ya..karena baru mempunyai keberanian serta menghapus masa trauma yang kemarin baru saja menimpa saya,ya...memang sempat mengalami stress,kecewa , sedih dan rasa trauma yang mendalam dan ini saatnya untuk berbagi buat ibu2 yang lagi hamil dan penting untuk diketahui.


1 bulan yang lalu ,saya harus dikuret dikarenakan kehamilan saya yang bermasalah, padahal kehamilan sudah memasuki bulan ke3, rasanya syok sekali saat itu,tapi itu adalah kenyataan yang harus saya dan suami terima,walaupun terasa sakit dan perih. Padahal saya sangat bahagia dengan kehamilan anak ke 2 itu,dikarenakan sudah 2 tahun program dan baru hamil bahkan Faiq anakku sangat bahagia ketika tau saat aku hamil karena Faiq sangat menginginkan seorang adik apalagi saat ini umurnya sudah 5 tahun lebih.


Kejadiannya saat itu saya mengalami flex dan usg ke dokter,dokter mengatakan kehamilanku nggak papa???terus kutanya sampai berapa hari flek ini ?tergantung tapi ibu harus istirahat. Sampai hari ke 4 flex tsb masih ada,saya berobat ke bidan langganan, bidan ENDARWATI namanya, beliau sangat berpengalaman. Kemudian saya ceritakan keadaan saya, bu Endar kaget dan langsung memeriksa dan meraba perutku, beliau marah besar .Kenapa dokternya bilang gak papa??? ini namanya pendarahan harus bawa ke rumah sakit sekarang juga,kalau dibiarkan bisa tejadi pendarahan hebat, saya dan suami langsung malam itu juga ke RS ternyata dokterku seminar di Jakarta dan gak ada dokter lain dan jadinya hanya diperiksa bidan rumah sakit,bidan rumah sakit bilang ini flex bukan pendarahan tapi bidan tsb gak bisa berbuat apa2 karena gak ada dokter spog,memang sih itu flex karena di cd aja "MAAF" nggak tembus,tapi aku ingat kata2 bu Endar bidan langgananku, Akhirnya saya hanya diopname aja di RS,memang flex nya gak setiap waktu keluar itupun hanya sedikit,sampai 1 hari di RS gak keluar lagi tapi besoknya keluar lagi akhirnya saya di over ke RS lain.


Setelah pindah di RS dan di USG dinyatakan kehamilanku gak berkembang ,Ternyata dokter yang menyatakan kehamilanku gak papa salah besar,mungkin dia tidak terlalu memperhatikan berapa usia kehamilanku dikarenakan banyak asistennya bagian mencatat dll sehingga dokter tsb menjadi asal saja. Janinku nggak berkembang nggak sesuai dengan usia kehamilan harusnya 12 minggu tapi di usg hanya 7 minggu dan dinyatakan BLACK OVUM ,dikarenakan ketika di usg hanya ada kantong hamil saja dan janin gak ada, jadi ketika di usg yang terlihat hanya kantong hamil yang berwarna hitam yang harusnya sudah ada putih ditengahnya yang merupakan janin,tapi dokter nggak mau cepat mengambil kesimpulan ditunggu sampai besoknya ukuran kantong sudah bertambah tapi janin tetap belum kelihatan ,akhirnya dokter menyimpulkan aku harus dikuret.


Untuk ibu hamil waspadailah flex sedikit apapun,terus bila ragu coba untuk mengecek kehamilan jangan dengan 1 dokter saja dan bagi yang mengalami seperti saya harus optimis walaupun memang setelah kejadian tsb kita mengalami trauma .